|
Anda belum login [ Login ] |
Terancam Dicekal, TikTok Malah Buka 10.000 Lowongan Kerja di AS
NamaDomain.com, Jakarta - TikTok mengumumkan akan menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan baru di Amerika Serikat selama tiga tahun ke depan. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan mengingat saat ini TikTok memiliki sekitar 1.400 pegawai di AS.
Kabar ini diumumkan TikTok saat platform video pendek ini terus-terusan dikritik soal caranya mengelola data pengguna dan hubungan dengan pemerintah China lewat perusahaan induknya, ByteDance.
"Ini adalah pekerjaan dengan gaji baik yang akan membantu kami terus membangun pengalaman yang menyenangkan dan aman dan melindungi privasi komunitas kami," kata juru bicara TikTok dalam keterangan resminya, yang dikutip detikINET dari CNN, Rabu (22/7/2020).
TikTok mengatakan dalam setahun ini mereka sudah menambah jumlah tenaga kerjanya hingga tiga kali lipat. Lowongan pekerjaan yang akan ditambahkan nantinya akan berbasis di California, Texas, Florida dan New York dengan fokus pada divisi penjualan, moderasi konten, teknik dan dukungan pelanggan.
Pengumuman lowongan kerja sepertinya dilakukan TikTok untuk merespons tuduhan dari regulator AS bahwa TikTok berpotensi mengancam keamanan nasional. Langkah ini juga merupakan cara yang lazim bagi perusahaan teknologi yang tiba-tiba dikritik pemerintah.
Rgulator AS, termasuk senator Chuck Schumer, Tom Cotton dan Josh Hawley khawatir data milik pengguna TikTok bisa diakses oleh pemerintah China.
TikTok menjawab tuduhan tersebut dengan menekankan bahwa data milik pengguna AS disimpan secara domestik dengan cadangan yang disimpan di Singapura. TikTok juga membantah akan memberikan data pengguna ke pemerintah China.
Pengumuman ini juga datang saat posisi TikTok di AS semakin di ujung tanduk. Pemerintah Donald Trump sedang berupaya untuk mencekal aplikasi video yang populer tersebut di AS, dan sepertinya upaya mereka tinggal selangkah lagi.
Pada Senin lalu, anggota DPR AS memberikan suara 336-71 yang mendukung pelanrangan penggunaan TikTok di perangkat milik pemerintah AS. Pemungutan suara ini merupakan bagian dari paket amandemen National Defense Authorization Act.
TikTok sudah menerapkan banyak langkah untuk menjaga jaraknya dengan pemerintah China. Baru-baru ini mereka mendapuk CEO baru yang berkebangsaan AS dan perusahaan induknya sedang mencari lokasi di luar China untuk membangun markas baru.(vmp/fay)