| Anda belum login [ Login ] |
Ribuan Anak Magang Google Tahun Ini Kerja Jarak Jauh
| Tanggal: | 16 Jun 2020 |
| Sumber: | Rachmatunnisa - detikInet |
NamaDomain.com,
Jakarta -
Berkat teknologi open source, ribuan anak muda dari 43 negara tetap bisa magang di Google. Tentu saja, program magang Google di musim panas tahun ini berlangsung jarak jauh alias dari rumah.
Ini adalah program magang musim panas Google akan berlangsung secara virtual. Dikutip dari Express Computer, beberapa magang yang lebih teknis, akan fokus pada proyek-proyek open source.
Disebutkan Google, meski banyak aspek dari program magang tetap sama dengan magang yang biasa digelarnya setiap tahun, tetap saja Google harus membuat beberapa penyesuaian. Yang jelas, anak magang Google tahun ini kehilangan kesempatan untuk merasakan langsung lingkungan bekerja di kampus Google secara langsung.
"Peserta magang tahun ini memang tidak bisa bertemu dan bekerja langsung mendampingi karyawan Google berpengalaman di lingkungan kampus Google. Ini berdampak pada jenis proyek yang dapat mereka kerjakan," kata Google.
Di sinilah peran teknologi open source diandalkan. Open source adalah model untuk sebuah kode dasar sebuah produk yang bisa diakses siapa saja, sehingga mereka bisa ikut mengerjakan dan mengembangkannya.
Dengan demikian, meski pekerja magang tidak memiliki akses ke sumber daya teknis tertentu di kampus Google, mereka masih dapat berkontribusi pada berbagai proyek keren.
Google sendiri dikenal sebagai salah satu kontributor besar dalam teknologi open source. Proyek-proyek mereka seperti Android dan Chromium sekarang banyak diadopsi di seluruh dunia.
Selama dua dekade terakhir, Google telah merilis ribuan proyek open source dan hampir 2.600 di antaranya masih aktif sampai sekarang.
Selain berkontribusi pada proyek yang dibuat Google seperti TensorFlow, Kubernetes, Istio, Chromium, Apache Beam, dan OSS-Fuzz, anak magang akan menangani proyek yang mendukung penanggulangan COVID-19.
Proyek yang berkaitan dengan penanggulangan COVID-19 ini di antaranya termasuk mengintegrasikan data COVID-19 ke dalam Data Commons dan berkontribusi pada proyek COVID Severity.
Menurut Google, ada lebih dari 1.000 peserta magangnya yang secara aktif berkontribusi pada proyek open source akbar ini. (rns/fay)
